TEKNIK PENGENDALIAN PENYAKIT AKIBAT GANODERMA BONINENSE - Pengendalian Secara Kultur Teknis dan Mekanis

Penyakit G. boninense pada tanaman kelapa sawit dapat dikendalikan dengan menerapkan berbagai komponen pengendalian yang telah tersedia saat ini. Aplikasinya secara terpadu dan berkelanjutan dapat memberi hasil pengendalian yang lebih baik.

Pengendalian Secara Kultur Teknis dan Mekanis
  • Sanitasi pada saat peremajaan, bertujuan untuk mengurangi inokulum Ganoderma spp. Potensial pada areal tanam ulang eks kelapa maupun kelapa sawit. Cara ini dapat mengurangi kasus penyakit G. boninense sebesar 60% hingga tahun ke-15.
  • Sanitasi tegakan, bertujuan untuk mengendalikan penularan sekunder dari penyakit dan mengurangi terbawanya inokulum ke generasi tanaman berikutnya. Dengan cara ini kasus penyakit G. boninense dapat ditekan sampai 25%. 
  • Penimbunan pangkal batang. Cara ini cukup efektif pada tanaman tua hingga 2 - 4 tahun sebelum diremajakan. 
  • Penghindaran penyakit dengan membuat lubang tanam besar (big hole/hole in hole) (Prawirosukarto, etal, 2009). 
  • Pembumbunan tanah pada pangkal batang dapat memperpanjang umur produksi selama 2 tahun. 
  • Membuat parit isolasi untuk mencegah penularan juga memberikan pengaruh terhadap penyebaran. Hal ini disebabkan kesulitan kita menentukan daerah penyebaran G. boninense (Chungetal. 1991). 

BUDIDAYA KELAPA SAWIT, PALM OIL NEWS, PALM OIL INDONESIA, PALM OIL INDUSTRY, PALM KERNEL OIL, PALM OIL PRICE INDONESIA, CRUDE PALM OIL INDONESIA

--- ayo sawit ---
Previous Post Next Post

Contact Form