KONSOLIDASI (SENSUS - PENYISIPAN) TENAMAN KELAPA SAWIT

Konsolidasi merupakan kegiatan perawatan tanaman yang pertama kali dilakukan setelah penanaman. Tujuan untuk memastikan penanaman tumbuh sempurna, tegak dan tmbuh sehat/normal.

Untuk mencapai produktivitas yang maksimum, kerapatan tanaman sesuai standar dengan pohon yang sehat harus dicapai pada bulan ke 12 setelah penanaman. Sensus pada TBM 1 dengan penyisipan menjadi prioritas utama.Dari bulan ke 14 hingga ke 23, sensus tanaman non produktif memastikan pohon yang harus dibongkar dan disisip pada bulan ke 26.

Kedua kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan pohon-pohon yang ada di lapangan adalah pohon produktif.




CONTOH POHON KELAPA SAWIT TIDAK PRODUKTIF

1) Sensus TBM 1 dan Penyisipan --> Sensus ini bertujuan untuk mengetahui tanaman yang mati, titik kosong, pohon yang diserang berat oleh hama (tikus, Oryctes dll) maupun tanaman abnormal. Sensus tanaman dilakukan pada umur 6, 14, 17, 20 dan 23 bulan setelah tanam. Untuk pohon abnormal diberi tanda silang cat warna putih untuk dilakukan Pembongkaran pohon abnormal. Tanaman yang doyong ditegakkan, yang mati dilakukan penyisipan dengan tanaman yang seumur.

2) Sensus Tanaman Tidak Produktif --> Pada saat dimulai kastrasi pada bulan ke 14 dan 18, bunga betina yang ada di pohon non produktif (Ss1 s/d Ss4) tidak dibuang. Sensus tanaman produksi rendah (low yielding) dilakukan 4 kali pada umur 17, 20, 23 dan 26 bulan setelah tanam dengan cara :
a) Sensus pertama pada umur bulan (Ss1).
b) Pohon yang berbunga betina 17< 4 diberi tanda titik pada pelepah ke tiga dengan warna putih.
c) Sensus kedua pada umur 20 bulan (Ss2).
d) Pohon hasil Ss1 dilihat kembali, dan apabila jumlah bunga betina < 3, maka diberi tanda titik pada pelepah yang sama sehingga jumlah titiknya ada dua.
e) Sensus ketiga umur 23 bulan (Ss3).
f) Pohon hasil sensus Ss2 dilihat kembali, dan apabila jumlah bunga betina < 3, maka diberi tanda titik lagi, sehingga jumlah titik ada tiga.
g) Sensus keempat pada umur 26 bulan (Ss4).
h) Pohon hasil sensus Ss3 dilihat kembali, dan apabila jumlah bunga betina < 3, maka diberi tanda dengan titik lagi, sehingga jumlah titik ada empat. Hasil sensus keempat dengan tanda titik 4 dianggap tanaman tidak produktif harus dilakukan pembongkaran dan penyisipan pada 3 bulan berikutnya (pohon umur 29 bulan).

Apabila persentase tanaman tidak produktif cukup tinggi pada umur 26 bulan, maka pelaksanaan pembongkaran tanaman tidak produktif ditunda. Tanaman tersebut harus disensus kembali pada umur 29, dan 32 bulan untuk memastikan bahwa tanaman tersebut benar tidak produktif.Dengan demikian pada umur 34 bulan kerapatan tananam sesuai dengan standar (full stand).

Norma Kerja :
 Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan konsolidasi adalah 1-2 HK/ha.
 Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan penanaman tanaman sisipan adalah 2-4 HK/ha.

pemeliharaan sawit fase tbm, evaluasi tanaman perkebunan tahunan belum menghasilkan, sop pemeliharaan tanaman kelapa sawit, pemeliharaan tanaman perkebunan, sop pruning, tujuan penyisipan tanaman kelapa sawit, pemeliharaan pelepah kelapa sawit, teknik pemeliharaan tm kelapa sawit pdf

--- Ayo Sawit ---

Previous Post Next Post

Contact Form