KECAMBAH KELAPA SAWIT UNGGUL PT. MINAMAS PALNATATION - ICALIX NAMANYA

Minamas Plantation akan merilis benih unggul iCalix pada Mei 2020 ke pasaran dalam mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing produk sawit nasional. 
Walaupun penjualan benih sawit rendah tahun ini, akan tetapi pihak Minamas tetap optimis iCalix akan diterima konsumen di Indonesia.

Melalui pelepasan perdana benih iCalix ini, Minamas Plantation akan terus berfokus pada intensifikasi perkebunan dengan meningkatkan kualitas produk di lahan yang sudah ada, menerapkan praktik agronomi terbaik, menjaga kelestarian lingkungan, serta mendukung upaya Pemerintah dalam program peremajaan kebun kelapa sawit serta peningkatan daya saing produk kelapa sawit nasional.

Direktur Utama Minamas Plantation Shamsuddin Muhammad mengharapkan dirilisnya benih unggul iCalix dapat menjadi opsi utama dalam peningkatan produktivitas tanaman sawit mengingat tidak ada penambahan area tanam sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan moratorium.

Benih yang diproduksi dan disalurkan saat ini merupakan benih iCalix yang didapatkan dari persilangan antara induk Dura Banting terseleksi dengan induk Pisifera AVROS yang berasal dari Afrika, karena dinilai paling cocok untuk menghasilkan bibit berkualitas dengan tingkat produksi yang tinggi.

“Benih iCalix memiliki potensi produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 30,9  ton per hektar per tahun dan juga bisa menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) 8,5 ton per hektare per tahun. Dibandingkan dengan benih lain iCalix memiliki keunggulan dari sisi kandungan dan produksi minyak yang tinggi serta pertumbuhan tinggi pohon yang agak lambat. Selain itu, iCalix juga memiliki rasio oil to bunch yang tinggi artinya memiliki potensi kandungan minyak yang tinggi dalam setiap tandannya. Tanaman mulai dapat dipanen pada umur 24 bulan setelah tanam di lapangan dan juga relatif tahan terhadap penyakit Ganoderma,” ujar Head MRC, Dr. Shahrakbah Yacob.

Dari total kapasitas produksi benih Minamas Research Center sebesar 3 juta benih, sekitar 60% di antaranya merupakan produksi varietas iCalix, 30% untuk varietas Simalungun, dan 10% produksi varietas SAIN. Shahrakbah mengatakan kapasitas produksi benih bisa ditingkatkan mengingat perusahaan baru memanfaatkan sekitar 12% dari 2.676 pohon induk.

Hingga saat ini, kapasitas produksi kecambah iCalix mampu mencapai 2 juta butir kecambah per tahun dan penggunaannya lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan internal dahulu sebelum dipasarkan secara komersial ke pelanggan eksternal, termasuk kebun plasma.

Bagi konsumen yang tertarik membeli iCalix, saat ini pembelian hanya dapat dilakukan di kantor MRC – Riau dengan harga kisaran Rp. 10.000 per butir.

“Kami berharap bahwa terobosan-terobosan yang kami upayakan saat ini sejalan dalam mendukung program peremajaan sawit dan intensifikasi lahan sawit nasional yang berkelanjutan.  Kedepannya, iCalix juga akan dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan petani plasma Minamas Plantation yang memasuki masa replanting”, katanya.

Pada bulan Februari lalu, Minamas Plantation telah resmi menerima Surat Persetujuan Penerbitan Benih Kelapa Sawit (SP2BKS) dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Indonesia. 

Minamas Plantations memulai riset dan pengembangan benih unggul iCalix sejak  2010 melalui pusat penelitian MRC yang berlokasi di Riau. 

benih icalix minamas, bibit sawit minamas, kecambah icalix, bibit sawit unggul, bibit sawit lonsum, bibit sawit socfindo, varietas kelapa sawit, bibit sawit unggul pelepah pendek, jenis bibit sawit ppks, panjang pelepah sawit topaz, ibit topaz vs marihat, kecambah unggul icalix

--- Ayo Sawit ---

Previous Post Next Post

Contact Form