Pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Kelapa Sawit Pemupukan merupakan tindakan penambahan unsur hara kedalam tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara maksimum (Poerwanto dan Susila, 2014).
Kekurangan salah satu unsur hara di dalam tanah akan mengakibatkan gejala abnormal pada tanaman. Pemupukan pada TBM sangat diperlukan agar mendorong tanaman untuk tumbuh prima dan berproduksi pada umur yang normal yaitu kisaran 2.5–3 tahun. Waktu dan frekuensi pemupukan ditentukan oleh iklim (curah hujan), sifat fisik tanah, pengadaan pupuk, serta adanya sifat sinergis dan antagonis antar unsur hara (Lubis dan Widanarko, 2011).
Sifat pupuk yang harus diketahui adalah kandungan unsur hara makro, kandungan unsur hara mikro, reaksi kimia pupuk di dalam tanah, serta kepekaan pupuk terhadap pengaruh iklim. Pupuk yang digunakan pada tanaman muda yaitu pupuk dengan jenis yang lambat larut (ZA, RP, dan dolomite). Sedangkan pada tanaman dewasa pupuk yang digunakan adalah pupuk yang cepat larut seperti Urea, TSP, dan Kieserite (Lubis dan Widanarko, 2011).
Pemupukan untuk setiap lokasi seharusnya disesuaikan dengan rekomendasi yang telah diberikan oleh lembaga berwenang. Aplikasi pupuk ZA dengan kandungan 21% N diberikan dengan cara menaburkannya secara merata dalam piringan sampai jarak 30-40 cm.
Pupuk ZA diberikan pada umur tanaman 1, 3, 5, 8, 12, 14, 16, 20, 24, 28, dan 32 bulan dengan dosis masing-masing sebanyak 0.10 kg/pohon; 0.25 kg/pohon; 0.25 kg/pohon; 0.25 kg/pohon; 0.50 kg/pohon; 0.50 kg/pohon; 0.50 kg/pohon; 0.50 kg/pohon; 0.75 kg/pohon; dan 0.75 kg/pohon. Aplikasi pupuk MOP (60% K2O) dan Kieserite (26% MgO) diberikan mulai umur 3 bulan dengan cara menaburkannya dalam piringan secara merata hingga tajuk terluar dan selanjutkan waktu pemupukan sama seperti ZA.
Pupuk MOP diberikan pada umur tanaman 3, 5, 8, 12, 14, 16, 20, 24, 28, dan 32 bulan dengan dosis masing-masing 0.15 kg/pohon; 0.15 kg/pohon; 0.35 kg/pohon; 0.35 kg/pohon; 0.50 kg/pohon; 0.50 kg/pohon; 0.75 kg/pohon; 0.75 kg/pohon dan 1.00 kg/pohon. Pupuk Kieserite diberikan pada umur tanaman 3, 5, 8, 12, 14, 16, 20, 24, 28, dan 32 dengan masing-masing dosis 0.10 kg/pohon; 0.10 kg/pohon; 0.25 kg/pohon; 0.25 kg/pohon; 0.50 kg/pohon; 0.50 kg/pohon; 0.50 kg/pohon; 0.75 kg/pohon; dan 0.75 kg pohon.
Pupuk RP dengan kandungan 28% P2O5 mulai diberikan pada saat penanaman dan diberikan kembali pada umur 5, 12, 20, 28 bulan dengan cara menaburkannya seperti MOP dan Kieserite. Dosis pupuk RP masing-masing 0.50 kg/pohon; 0.75 kg/pohon; 1.00 kg/pohon; dan 1.00 kg/pohon. Pupuk HGF-Borate (46% B2O3) diberikan pada umur tanaman 8, 16, dan 24 bulan dengan cara menaburkannya pada ketiak pelepah daun lingkaran 1 dan 2 sesudah daun tombak. Dosis pupuk HGF-Borate pada masing-masing umur tanaman yaitu 0.02 kg/pohon; 0.03 kg/pohon dan 0.05 kg/pohon (Lubis, 2008).
Penggunaan pupuk HGF-Borate pada umur tanaman 1 tahun harus berhatihati karena dosis yang tinggi dapat menyebabkan penyimpangan pertumbuhan. Pupuk ZA, MOP, dan Kieserite dapat diberikan dalam selang waktu berdekatan sedangkan RP dan ZA tidak boleh dicampur dan ditaburkan lebih awal (Lubis,2008).
rotasi pemupukan kelapa sawit, pemupukan kelapa sawit pdf, tabel pemupukan kelapa sawit, sop pemupukan kelapa sawit, makalah pemupukan kelapa sawit, alat pemupukan kelapa sawit, rekomendasi pemupukan kelapa sawit ppks, dosis pupuk npk mutiara untuk kelapa sawit
--- Ayo Sawit ---