CARA PENGEDALIAN PENYAKIT AKIBAT GANODERMA PADA KELAPA SAWIT

Secara kultur teknis, pengendalian penyakit selain dengan menanamvarietas tahan, yang tak kalah pentingnya adalah perawatan tanaman, seperti pemupukan yang berimbang. 
Dengan pemupukan ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit, karena tanaman dalam keadaan yang sehat akan meningkatkan daya tahan tanaman, sehingga tanaman dapat memberikan perlawanan terhadap patogen yang menyerang. 

Secara hayati, pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan mikroorganisme antagonis pada tempat infeksi sebelum atau sesudah terjadinya infeksi.Beberapa jamur yang mempunyai daya antagonis terhadap Ganoderma boninense adalah Trichoderma koningii, T. harzianum, T. viridae,Gliocladium sp, dan Penicillium citrinum dan juga dapat dengan memanfaatkan mikoriza. 

Banyak akar tumbuhan membentuk hubungan simbiosis dengan jenis tertentu dari jamur Zygomycetes, Ascomycetes dan Basidiomycetes. Mikorizamengkolonisasi akar secara interseluler (ektomikoriza) atau secara intraseluler(endomikoriza). Diharapkan dengan pemberian mikoriza pada saat pembibitan, maka tanaman akan lebih tahan terhadap serangan Ganoderma. 

Selain sebagai biokontrol, mikoriza juga berfungsi sebagai perangsang penyerapan hara dan meningkatkan transportasi air pada tumbuhan, selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tumbuhan 

makalah penyakit ganoderma pada kelapa sawit, ciri ciri sawit terserang ganoderma, ganoderma boninense, penyebaran ganoderma, ciri ciri jamur ganoderma, cara mengatasi penyakit ganoderma pada sawit, ganoderma applanatum, ganoderma sp

--- Ayo Sawit ---

Previous Post Next Post

Contact Form